A Bridge Towards Village Self-Help                
Indonesian Version
English Version
                 
 
 
 
  • PROFILE
  • About IDRAP
  • Working Area
  • Village Partners
  • Testimonial
  • Contact Us
  • PROGRAM
  • Policy Advocacy
  • Capacity Building
  • Consultancy & Assistance
  • Local Initiative Support Lokal
  • SUPPORT
  • Financing
  • Networking
  • Volunteer
  • INFO BOARD
  • Partnership Coverage
  • Village Related News
  • Training Agenda
  • Partnership Activity Gallery
  • Village Related Readings
  • REGULATION
  • National
  • Related
  • District
  • Village
  •  
     
       
     
     
     
     
    PARTNERSHIP COVERAGE

    Increased Financial Accountability, BUM Desa Gembala Bombana District Records a Net Profit of 67.9 Million Rupiahs Village-Owned Enterprises (BUM Desa) that carry out good financial management can become the foundat...


    Maximizing the BUM Desa Guidance, DPMD Staff of Bombana Attending IDRAP Debriefing DPMD (Community and Village Empowerment Office) Bombana has started to strengthen the role of BUM De...


    Bombana Government Collaborates with IDRAP to Improve Village Governance The Government of Bombana District through the Community and Village Empowerment Office (DPMD) has o...


    Presentation of Study Results, IDRAP Director Suggests Revision of Regent Regulation Director of IDRAP, Bahaludin, provided input to the government of North Buton District to revise the...


    New Research Finds Mangroves Key To Climate Change New research shows that mangroves store exceptionally more carbon than most tropical forests, but th...

     
     
    IDRAP on FB
    Lakukan Transplantasi Karang, Wamorapa Ikut Wujudkan Target SDGs
     
    Pemerintah desa, ibu-ibu anggota PKK dan kelompok nelayan di Desa Wamorapa Kecamatan Wakorumba Utara Kabupaten Buton Utara melaksanakan kegiatan penanaman (transplantasi) karang di wilayah pantai Dusun II. Kegiatan yang didasari atas kepedulian pemerintah desa dan masyarakat terhadap habitat laut yang telah dirusak oleh oknum–oknum yang tidak bertanggung jawab ini dilaksanakan selama dua hari yakni pada tanggal 08 dan 11 Januari 2020.

    “Saya memiliki harapan dengan terlaksananya kegiatan penanaman terumbu karang ini bisa mengubah pola pikir masyarakat terutama kelompok nelayan serta mengubah model pencaharian mereka yang tadinya masih menggunakan bahan peledak bisa beralih ke alat tangkap yang lebih ramah lingkungan dan tidak merusak karang yang merupakan tempat tinggalnya ikan,” ungkap Kades Wamorapa, La Ade, yang ditemui di lokasi kegiatan.

    Terlaksananya kegiatan ini berkat kerjasama Pemerintah Desa dan masyarakat Wamorapa dan LSM IDRAP yang memberikan dukungan anggaran setengah dari total yang dibutuhkan, sedangkan setengah lainnya ditanggung oleh desa melalui swadaya masyarakat. Kemauan besar kelompok nelayan dan ibu-ibu anggota PKK untuk berswadaya tenaga dalam kegiatan ini sangat terlihat jelas.

    “Saya sangat senang dengan adanya kegiatan penanaman karang ini, karena dengan kegiatan ini karang-karang yang sudah rusak bisa diperbaiki kembali. Walaupun kami tidak digaji dalam kegiatan ini kami tetap terlibat karena berhubungan langsung  dengan mata pencaharian kami,“ kata Asrani salah satu nelayan saat kegiatan sedang berlangsung.

    “Selain mata pecaharian, ikan katambanya di bawah itu sangat enak dibakar, apalagi baru tiba dari laut. Karena itu kami ibu-ibu PKK terlibat juga dalam kegiatan ini untuk melindungi rumahnya ikan katamba di bawah itu,“ sambung ibu anggota PKK yang merupakan istri dari salah satu nelayan.

    Sementara itu, salah satu staf program IDRAP, Naharuddin, yang ikut mendampingi proses penempatan bibit karang mengapresiasi inisiatif masyarakat Desa Wamorapa yang sudah turut serta berkontribusi dalam pencapaian target tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

    “Menurut saya ini adalah sebuah inovasi Desa untuk Wamorapa. Mereka yang pertama melakukan kegiatan ini di wilayah Wakorumba Utara atas kesadaran akan kehidupan mereka dan anak-cucu mereka yang bergantung di laut. Dan yang terpenting, mereka secara langsung sudah ikut mewujudkan amanat Peraturan Presiden No. 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, terutama tujuan yang ke-14. Ini yang namanya Bertindak Lokal Berdampak Global,” urai Naharuddin saat dimintai tanggapannya.

    Sebagaimana diketahui Perpres No. 59/2017 merupakan komitmen Indonesia untuk melaksanakan agenda dunia (PBB) yakni Sustainable Development Goals atau lazim disebut dengan SDGs. Salah satu tujuan SDGs tersebut (tujuan ke-14) adalah Life Below Water atau Menjaga Ekosistem Laut, yang dalam Perpres dibahasakan menjadi “melestarikan dan memanfaatkan secara berkelanjutan sumber daya kelautan dan samudera untuk pembangunan berkelanjutan”.
     
     

    Sumber: Idrap